Sejarah

Federasi Serikat Pekerja Pertamina Hulu (FSPPH) didirikan pada tanggal 1 Juni 2021 secara daring oleh 7 (tujuh) Serikat Pekerja di Lingkungan Pertamina Hulu sebagai wadah perjuangan pekerja, dengan tujuan untuk : a) Menjalin silaturrahim sesama pekerja beserta keluarga; b) Melakukan hubungan industrial yang setara, dinamis dan progresif sebagai mitra strategis Pengusaha PT. Pertamina Hulu Energi maupun PT Pertamina (Persero) demi kepentingan pekerja dan keluarganya; c)  Memperjuangkan terwujudnya kesejahteraan pekerja beserta keluarganya.; d)  Meningkatkan profesionalisme pekerja secara terus-menerus, bertahap dan bertingkat; dan e) Memberikan perlindungan dan advokasi kepada Anggota Federasi.

Para deklarator adalah para Ketua Umum Serikat Pekerja : a) Budi Satria, SH.MH. (SP PHM); Farlisiono, ST. (SP PHKT), Farid Anwar, ST. (SP PHS), Marta Rinza, MBA.(SP OSES), Ir.Yudhi Herlambang (SP PEPC), Farhad Ardi, ST (SP WMO) dan M.Ihsan, SE (Organisasi Karyawan Pertamina Hari Esok). Yang didukung oleh para fungsionaris, pengurus dan anggota semua SP-SP pendukung.

Komitmen bersama terhadap prinsip-prinsip dasar yang mencakup egaliterisme, senasib sepenanggungan, otonomi, mutual respect dan mutual benefit menjadi spirit perjuangan pekerja yang harus dijunjung tinggi; sehingga marwah FSPPH tetap terjaga; tidak dikooptasi oleh kepentingan individu.

Untuk mewujudkan hal tersebut maka model kepimpinan yang disepakati adalah Presidium, dimanan semua para ketua umum anggota FSPPH secara ex-oficio akan menjadi Anggota Presidium FSPPH dengan dikoordinasikan oleh seorang Ketua Presidium dan seorang Wakil Ketua Presidium yang dijabat setiap tahun secara bergantian, yang ditetapkan urutannya dalam Musyawarah Nasional (Munas).

Visi, Misi dan Tujuan FSPPH yang ditetapkan dalam AD/ART maupun semua keputusan Munas harus dijalankan oleh Presidium, Pengurus dan Anggota FSPPH secara bertanggungjawab berbasis pada asprasi pekerja. Tantangan internal dan eksternal tidak mudah, sangat dinamis dihadapkan dengan tantangan hubungan industrial yang terjadi. Begitu pun, dinamika keanggotaan ada yang memilih keluar dari FSPPH karena tidak sejalan dengan prinsip dasar dan AD/ART FSPPH maupun ada yang bergabung karena sejalan dengan garis-garis perjuangan, prinsip dasar dan AD/ART FSPPH.

Harapannya, dengan semboyan Setara, Dinamis dan Profresif menjadi FSPPH sebagai wadah perjuangan pekerja yang solid dan smart dalam menjalankan garis-garis perjuangannya demi meningkatkan kesejahteraan pekerja dan keluarganya maupun keberlanjutan bisnis perusahaan, bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia.